Saat pagi datang menjelang aktivitas mulai berjalan
langkah kaki setapak demi setapak melintasi jalan
dengan karung yang berada dipundak tak menjadi beban
pakaian compang-camping, dekil, bau, melekat di badan
Mata melihat kiri dan kanan terus fokus mencari
sebuah barang yang terbuang tapi bernilai
matahari menjadi saksi kehidupan seorang insani
yang tak pernah henti berjuang sampai mati
Perjuangannya akan menjadi lukisan indah dihidupnya
Gambar : http://puterimatahari.files.wordpress.com/2008/10/anak-jalanan06.jpg
Sabtu, 14 Agustus 2010
Profesi
Label:
Puisi
0 komentar:
Posting Komentar